UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe blossfeldiana Poelln.) pada Plasmodium falciparum 3D7
DOI:
https://doi.org/10.26874/kjif.v2i2.18Abstrak
Malaria merupakan salah satu masalah serius yang dialami oleh beberapa negara tropis karena meningkatnya parasit malaria (Plasmodium) yang resisten terhadap obat-obat antimalaria. Oleh sebab itu perlu dicari obat antimalari baru, salah satunya tanaman cocor bebek (Kalanchoe blossfeldiana Poelln.) digunakan secara luas oleh masyarakat indonesia sebagai tanaman obat dan tanaman hias. Penelitian ini diawali dengan proses pembuatan ekstrak etanol daun cocor bebek menggunakan alat maserator dan etanol 96% sebagai pelarut. Plasmodium falciparum 3D7 yang akan digunakan dalam uji, terlebih dahulu dilakukan kultur sinambung sesuai metoda Trager and Jansen. P. falciparum ditempatkan ke dalam lempeng sumur 24 masing-masing berisi 1 mL dengan tingkat parasitemia ± 1% dalam medium RPHS. Diseluruh sumur, medium RPHS diganti dengan medium RPHS yang mengandung ekstrak etanol daun cocor bebek berbagai konsentrasi (1 sampai1x10-7 µg/mL). Kultur diinkubasi selama 48 jam, setelah inkubasi parasit dipanen dan dibuat sediaan apusan darah tipis yang diberi pewarnaan Giemsa. Uji aktivitas antimalaria ditentukan dengan parasitemia, persen pertumbuhan dan hambatan parasit. Data dianalisis secara statistika menggunakan metode analisis probit untuk menghitung hambatan parasit sebesar 50% (IC50). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun cocor bebek memiliki efek antimalaria dengan nilai IC50 sebesar 0,022 µg/mL.Referensi
Biswas, S. K., et al., Literature Review on Pharmacological Potentials of Kalanchoe pinnata (Crassulaceae), African J. Pharmacy and Pharmacology, 5(10): (2011) 1258-1262
Supratman, U., Fujita, T., Akiyama, K., Hayashi, H., 2000, New insecticidal bufadienolide, bryophyllin C, from Kalanchoe pinnata. Biosci. Biotechnol. Biochem. 64, 1309–1311.
Supratman, U., Fujita, T., Akiyama, K., and Hayashi, H., 2001, Insecticidal compounds from Kalanchoe daigremontiana x tubiflora, Phytochemistry., 58, 311-314.
Taylor, L. : The Healing Power of Rainforest Herbs, Raintree Nutrition, Inc., Carson City, (2005)
Trager W, Jensen J, 1976. Human malaria parasites in continuous culture.Science 193:673–675
Vroman J. A., M. A. Gaston, M. A. Avery, Curr, Pharm. Desygn, 5 (1999) 101-138.
World Health Organisation (WHO). (2010) : The World Malaria Report; World Health Organisation: Geneva, Switzerland
World Health Organisation (WHO). (2011) : The World Malaria Report; World Health Organisation: Geneva, Switzerland
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan artikel pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memberikan hak cipta dan jaminan atas artikel sebagai publikasi pertama, yang memberikan kesempatan pada orang lain untuk membagi artikel dibawah lisensi Creative Commons Attribution License
- Penulis dapat melakukan perubahan dan menambahkan untuk pendistribusian artikel yang terpublikasi secara non eksklusif (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat mengarah pada pertukaran produktif, serta kutipan pekerjaan sebelumnya dan lebih besar yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).