FORMULASI CLAY MASK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DAN UJI INHIBISI Staphylococcus aureus
DOI:
https://doi.org/10.26874/kjif.v9i2.680Kata Kunci:
Acne, Binahong leaf extract, Clay mask, Staphylococcus aureusAbstrak
Jerawat merupakan suatu kondisi kulit tidak normal yang disebabkan oleh minyak yang terlalu banyak karena gangguan produksi kelenjar minyak pada kulit. Bakteri penyebab jerawat salah satunya adalah Staphylococcus aureus. Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) telah diteliti dapat menghambat Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20%. Pembuatan sediaan clay mask merupakan salah satu cara untuk mempermudah penggunaan ekstrak daun binahong. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui uji mutu fisik dan uji inhibisinya terhadap Staphylococcus aureus. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi, formula clay mask dengan konsentrasi daun binahong sebesar 10%, 12% dan 14%, uji evaluasi fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya lekat, daya sebar dan waktu sediaan mengering serta dilakukan uji inhibisi Staphylococcus aureus. Hasil seluruh formula clay mask ekstrak daun binahong memberikan hasil karakteristik fisik yang baik. Clay mask daun binahong mampu menghambat Staphylococcus aureus dengan zona hambat pada konsentrasi 10% sebesar 11,87 ± 0,88 mm, konsentrasi 12% sebesar 13,05 ± 0,44 mm dan konsentrasi 14% sebesar 14,006 ± 1,45 mm. Hal ini menunjukan bahwa clay mask ekstrak daun binahong memiliki karakteristik fisik sediaan clay mask yang baik dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Kata kunci : Clay mask, ekstrak daun binahong, jerawat, staphylococcus aureus.
Abstract
Acne is abnormal skin condition is cause by disruption of oil gland production causees in excessive oil production. One of the bacteria that cause acne is Staphylococcus aureus Binahong leaf (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) has been studied and proven to inhibit Staphylococcus aureus bacteria at 20%. Clay mask is one of pharmaceutical formulations to make it easier for using binahong leaf extract. The purpose of this research is to determine the physical quality test and inhibition activity clay mask with binahong leaf extract against Staphylococcus aureusnbacteria. This study uses the maceration extraction method, formulation of clay mask preparations with a concentration of binahong leaf extract of 10%, 12% and 14%, physical quality tests include organoleptical, homogeneity, pH, viscosity, adhesion, spreadability and drying time of preparations and inhibition Staphylococcus aureus bacteria. The results showed that all clay mask formulas of binahong leaf extract give good physical quality results. The clay mask preparation of binahong leaf extract can inhibition Staphylococcus aureus in formula I is 11,87 ± 0,88, formula II is 13,05 ± 0,44 and formula III is 14,006 ± 1,45. This shows that binahong leaf extract clay mask has good physical characteristics of clay mask preparations and is able to inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria.
Keywords: Clay mask, binahong leaf extract, acne, staphylococcus aureus.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikel pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memberikan hak cipta dan jaminan atas artikel sebagai publikasi pertama, yang memberikan kesempatan pada orang lain untuk membagi artikel dibawah lisensi Creative Commons Attribution License
- Penulis dapat melakukan perubahan dan menambahkan untuk pendistribusian artikel yang terpublikasi secara non eksklusif (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat mengarah pada pertukaran produktif, serta kutipan pekerjaan sebelumnya dan lebih besar yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).