SERBUK KULIT PISANG TANDUK (Musa)”horn” IJUK ENAU DAN SERBUK SABUT KELAPA SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM BERAT Cd (II) DAN PENJERNIH AIR

Penulis

  • Anggi Suprabawati Prodi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Dewi Dewanti Dwiko Prodi Kimia Fakultas MIPA, Universitas Jenderal Achmad Yani

DOI:

https://doi.org/10.26874/kjif.v4i1.56

Abstrak

ABSTRAK

 

Kadmium Cd(II) merupakan salah satu logam berat berbahaya yang mencemari lingkungan khususnya di perairan. Bioadsorben merupakan salah satu cara pengolahan limbah cair logam berat. Bioadsorben yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit pisang tanduk (Musa)â€hornâ€, sabut kelapa dan ijuk enau untuk dapat mengadsorpsi logam berat  kadmium.Kulit pisang tanduk (Musa)â€horn†mengandung senyawa pektin sedangkan sabut kelapa dan Ijuk mengandung selulosa dan lignin untuk mengikat unsur logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimal kulit pisang tanduk (Musa)â€hornâ€, sabut kelapa dan ijuk enau dalam mengadsorpsi logam berat Cd(II) dalam limbah cair buatan. Penelitian ini diawali dengan analisa kualitatif dan kuantitatif. Serbuk kulit pisang tanduk sebanyak 1 gram dimasukkan ke dalam 200 mL limbah Cd(II) 5 ppm buatan dengan koagulasi dan flokulasi pada 120 Rpm, 20 Rpm dan 0 Rpm selama 24 jam. Kemudian dilanjutkan penyaringan pada kolom berisi serbuk sabut kelapa dan ijuk enau. Sampel diukur kandungan logam Cd(II) dengan menggunakan alat Spektofotometer Serapan Atom (SSA). Dari hasil penelitian didapat Persentase (%) maksimum kemampuan adsorpsi kulit pisang tanduk (Musa Horn) terhadap logam berat Cd (II) pada limbah cair buatan sebesar 61,63 % dengan ukuran partikel (-60+80) mesh, dan Penurunan kadar Cd(II) pada limbah buatan dengan serbuk kulit pisang tanduk dan penyaringan oleh serbuk sabut kelapa dan ijuk  dengan kondisi optimal perbandingan konsentrasi sabut kelapa dan enau ijuk sebesar 2:1 menghasilkan persentase penurunan konsentrasi kadmium Cd(II) sebesar 97,32% dan nilai kekeruhan sebesar  6,54.

 

Kata kunci:  SSA, Kadmium, Kulit pisang tanduk, bioadsorben, adsorpsi, sabut kelapa, ijuk enau

 

ABSTRACT

 

Cadmium Cd(II) is one of the hazardous heavy metals  in the environment, especially in the waters. Bioadsorben is one of wastewater treatment. The Bioadsorben be used in this study is a tanduk banana’s peel (musa)â€hornâ€, coconut fiber and enau ijuk fiber . Tanduk banana’s peel (musa)â€horn†compounds containing pectin while coconut fiber and enau ijuk fiber contain cellulose and lignin to bind the metal element. Studies conducted to obtain the optimal concentration of tanduk banana’s peel (musa)â€hornâ€, coconut  fiber and enau ijuk in adsorbing heavy metals Cd (II) in artificial wastewater. The study begins with an analysis of qualitative and quantitative . Horn banana skin powder as much as 1 gram packed into 200 mL of waste Cd (II) 5 ppm artificial wastewater using the jar test tool. The jar test tool occurs coagulation and flocculation occurs at 3 speeds : 120 rpm, 20 rpm and 0 rpm. For the 0 rpm will be deposited for 24 hours.   . The next step is   filtration using the column that contain coconut fibers and enau ijuk. Kadmium  Cd (II)concentration calculated by Atomic Absorption spectrophotometer (AAS). The result is Percentage (%) of maximum adsorption capacity banana peel powder musa “horn†to heavy metals Cd (II) on the artificial waste is  61.63% with a particle size (-60 + 80) mesh. The optimum concentration ratio in a filtration column between coconut fiber and enau ijuk fiber is 2:1. The percentage (%) decrease Cd(II) concentration after column filtration is  as much as 97.32% and Turbidity is 6.54.

 

Keywords: AAS, Cadmium, tanduk banana,s peel, bioadsorben, adsorption, coconut fiber, enau ijuk fiber

 

Referensi

Achmad, R. 2004. Kimia Lingkungan. Andi Offset, Yogyakarta.

Ahda, Y. dan Berry, S. 2008. Pengolahan Limbah Kulit Pisang Menjadi Pektin denganMetode Ekstraksi. Tersedia pada : http://eprints.undip.ac.id/3671/1/

MAKALAH_Yusuf_Ahda.pdf [akses 26 Maret 2013].

Arninda,Andi., Sjahrul, M., dan Zakir, Muhammad.2014. Adsorpsi logam ion Pb (II) dengan menggunakan kulit pisang kepok (Musa paradisiaca Linn). Indonesia Chimica Acta, ISSN 2085-014X .Vol.7. No. 2

BIOTROP. 2008. SEAMEO BIOTROP. [terhubung berkala]. http://www.biotrop.org. [17 Februari 2009]

Brunow, G., Karhunen, P., Lundquist, K., Olson, S. dan Stomberg, R., 1995,

Investigation of Lignin Models of the Biphenyl Type by X-Ray Crystallography dan NMR Spectroscopy, J. Chem. Crystallogr, 25, 1-10.

Darmono. 2006. Lingkungan Hidup dan Pencemaran; hubungannya dengan toksikologi senyawa logam. Universitas Indonesia, Jakarta.

Eliaz, I., Weil E., and Wilk, B. (2007). Integrative Medicine and the Role of Modified Citrus Pectin/Alginates in Heavy Metal Chelation and Detoxification – Five Case Reports.Forsch Komplementärmed; Amitabha Medical Clinic and Healing Center Sebastopol and Eco Nugenics Inc. Santa Rosa, CA. USA. Vol.14:358–364.

Endress, H.U. (1988). Nonfood Use of Pectin. Hebstreith and Fox Kg Pectin-Fabrik. Neuenburg. Jerman. Hal 257

Hewett, Emma., Stem A and Wildfong. 2011. Banana Peel Heavy Metal Water Filter. http://users.wpi.edu.

Hoejgaard, S. 2004. Pektin Chemistry, Funcionality, and Applications. http://www.cpkelco.com/Ptalk/ptalk.htm.(26Maret 2013).

H. Hart, L. E. Craine, dan D. J. Hart, Kimia Organik. Edisi Kesebelas, Jakarta: Penerbit Erlangga, Hal 511, 2003.

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Ed.6. Universitas Indonesia.

Mardina, P., Faradina, E., dan Setyawati, N. 2012. Penurunan Angka Asam pada Minyak Jelantah. Jurnal Kimia. 6 (2) : 196-200.

Munadjim. 1988. Teknologi Pengolahan Pisang. PT Gramedia. Jakarta.

Palar, H. 1994. Toksikologi dan Pencemaran Lingkungan. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Palar, H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Palungkun, R. 2001. Aneka Produk Olahan Kelapa. Cetakan VIII. Jakarta : Swadaya.

Priyoharjo,A.M. 2015. Pemanfaatan Kulit pisang tanduk (Musa paradisiacafa corniculata)Sebagai Salah Satu Bioadsorben Logam berat Cd(II) pada limbah cair.FMIPA.Universitas Jenderal Achmad Yani:Cimahi.

Radyawati. 2011. Pembuatan biocharcoal dari kulit pisang kepok untuk penyerapan logam timbal(Pb) dan logam seng(Zn). Palu: UNTAD – Press.

Reynolds, T.D., Paul A.R.(1995), Unit Operations And Processes In Environmental Engineering. PWS Publishing Company:Boston

Wahyudi, T., Edison, B., Aryanto, A.2014.Penggunaan ijuk dan sabut kelapa terhadap kuat tekan pada beton K-100.Fakultas teknik Universitas Pasir Pengaraian:Riau.

Widjanarko, dkk. 2006. Kinetika Adsorbsi Zat Warna Congo Red dan Rhodamine B dengan Menggunakan Serabut Kelapa dan Ampas Tebu. Jurnal Teknik Kimia Indonesia. 5(3) : 461-468.

Wulandari. 2013. Pemanfaatan Kulit pisang kepok (Musa acuminate balbisiana C.) sebagai media penjernih air.Politeknik Pertanian Negeri Samarinda:Samarinda.

Zugenmaier, P. 2008. Crystalline Cellulose and Derivatives. Heidelberg: Springer-Verlag. Hal. 2, 7-8.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2016-11-07

Cara Mengutip

Suprabawati, A., & Dwiko, D. D. (2016). SERBUK KULIT PISANG TANDUK (Musa)”horn” IJUK ENAU DAN SERBUK SABUT KELAPA SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM BERAT Cd (II) DAN PENJERNIH AIR. Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(1), 37–41. https://doi.org/10.26874/kjif.v4i1.56

Terbitan

Bagian

Articles