Studi etnomedicine pengobatan luka terbuka dan sakit kulit pada beberapa etnis di Provinsi Kalimantan Timur
DOI:
https://doi.org/10.26874/kjif.v7i1.178Abstrak
Abstrak
Â
Pemetaan penggunaan tumbuhan sebagai obat dan jamu di Kalimantan Timur telah dilakukan dalam bentuk riset tanaman obat dan jamu (RISTOJA) 2015. Eksplorasi dilakukan terhadap 5 etnis yaitu Bahau, Berau, Apokayan, Kutai dan Bentian. Data dikumpulkan dari 5 orang pengobat dan penyehat tradisional (hattra) pada masing-masing etnis yang dipilih secara purposive untuk memperoleh data terkait penggunaan tumbuhan dalam pengobatan. Sejumlah 520 ramuan dikelompokkan dalam 70 jenis keluhan/penyakit. Diperoleh 47 ramuan yang dapat digunakan untuk pengobatan luka terbuka dan sakit kulit, dengan 25 ramuan untuk pengobatan luka terbuka dan 22 ramuan utnuk pengobatan sakit kulit. Hasil identifikasi tumbuhan yang digunakan pada ramuan menunjukkan ada 27 tumbuhan yang digunakan pada ramuan luka terbuka dan 26 tumbuhan yang digunakan pada ramuan sakit kulit. Identifikasi tumbuhan menunjukkan adanya 39 jenis tumbuhan dimana 14 jenis diantaranya memiliki lebih dari 1.000 publikasi terkait penggunaan secara medis dan penggunaan sebagai anti bakteri dan hanya 7 jenis diantaranya yang memiliki publikasi kurang dari 100.
Â
Kata kunci : Riset Tanaman Obat dan Jamu, RISTOJA 2015, luka terbuka, sakit kulit, etnis
Â
Ethnomedicine studies on treatment of open wounds and skin aches in several ethnicities in the province of East Kalimantan
Â
Abstract
Â
Mapping the use of plants as medicine and herbal medicine in East Kalimantan has been carried out in the form of research on medicinal plants and herbs (RISTOJA) 2015. Exploration is carried out on 5 ethnic groups namely Bahau, Berau, Apokayan, Kutai and Bentian. Data were collected from 5 traditional healers (hattra) in each ethnic who were selected purposively to obtain data related to the use of plants in medicine. A total of 520 herbs are grouped into 70 types of complaints / diseases. Obtained 47 ingredients that can be used for the treatment of open wounds and skin ailments, with 25 herbs for the treatment of open wounds and 22 herbs for the treatment of skin ailments. The results of the identification of plants used in the concoction showed that there were 27 plants used in the open wound herb and 26 plants used in the skin ache mixture. Plant identification shows that there are 39 species of plants where 14 of them have more than 1,000 publications related to medical use and anti-bacterial use and only 7 of them have less than 100 publications.
Â
Keywords : Riset tumbuhan obat dan jamu, wounds, skin aches, ethnic
Referensi
https://scholar.google.co.id, diakses 1-8 Oktober 2017
Tim RISTOJA, (2015), Pedoman Pengumpulan Data RISTOJA 2015, Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisonal, halaman 10-11
Wahyono S, (2012), Laporan Riset Khusus Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin danTumbuhan Obat Berbasis Komunitas di Indonesia, Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Litbang Kesehatan.
Wahyono S, Mujahid R, Supriyati N, Subositi D, Widyastuti Y, Haryanti S, Jokopriyambodo W, Bhakti SA, Bidiarti M dan Maruzy A, (2015), Laporan Riset Khusus Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin danTumbuhan Obat Berbasis Komunitas di Indonesia, Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Litbang Kesehatan.
WHO, (2003), Fifty-sixth world health assembly, provisional agenda item 14.10, Traditional Medicine Report by the Secretariat.
Purwanto Y, Waluyo EB dan Wahyudi A (Eds).Valuasi Hasil Hutan Bukan Kayu Setelah Pembalakan (Kawasan Konservasi PT Wira Karya Sakti Jambi) 123-149 LIPI, Bogor.dalam Rahayu M, Purwanto Y dan Susiarti S (2012), Nilai Kepentingan Budaya Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Berguna di Hutan Dataran Rendah Bodogol Sukabumi Jawa Barat, Berita Biologi 11(3) hal 313 – 320.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan artikel pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memberikan hak cipta dan jaminan atas artikel sebagai publikasi pertama, yang memberikan kesempatan pada orang lain untuk membagi artikel dibawah lisensi Creative Commons Attribution License
- Penulis dapat melakukan perubahan dan menambahkan untuk pendistribusian artikel yang terpublikasi secara non eksklusif (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat mengarah pada pertukaran produktif, serta kutipan pekerjaan sebelumnya dan lebih besar yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).