Aktivitas antihiperurisemia teh asam daun tin (Ficus carica) terhadap tikus putih (Rattus norvegicus)
DOI:
https://doi.org/10.26874/kjif.v7i1.176Abstrak
Abstrak
Tin (Ficus carica) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan penyakit degeneratif salah satunya yaitu hiperurisemia. Aktivitas antioksidan tersebut dapat ditingkatkan melalui proses fermentasi. Hasil dari proses fermentasi tersebut berupa teh asam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antihiperurisemia teh asam daun tin pada tikus putih (Rattus norvegicus). Pengujian dilakukan terhadap 5 kelompok kontrol negatif (Pakan tinggi purin 10,8 ml/kgBB), kontrol positif (Allopurinol 9 ml/kgBB), teh asam daun tin dosis 20, 25 dan 30 ml/kgBB. Pemberian sediaan uji setiap hari selama 8 hari. Pengukuran kadar asam urat dengan menggunakan metode fotometrik enzimatis. Pengambilan sampel darah melalui vena jantung pada hari ke 22. Hasil pengukuran kadar asam urat dengan pemberian teh asam daun tin dengan dosis 30 ml/kgBB menunjukkan kadar asam urat paling rendah dibandingkan dengan kontrol positif. Dapat disimpulkan bahwa teh asam daun tin dengan dosis 30 mL/kgBB memiliki aktivitas antihiperurisemia terhadap hewan uji.
Â
Kata Kunci: antihiperurisemia, fermentasi kombucha, teh asam daun tin.
Antihyperuricemic activity of fig (Ficus carica) sour tea on male rat
(Rattus norvegicus)
Â
Abstract
Fig (Ficus carica) are known to have antioxidant activity, thus it can be used as an alternative treatment of degenerative diseases, such as hyperuricemia. The antioxidant activity of Fig can be increased by the fermentation process. The result of the fermentation process is sour tea. This study aimed to investigate the antihyperuricemic activity of Fig (Ficus carica) sour tea on male rat (Rattus norvegicus). This research was a True experiment study with the design of Post Test Control Group. Research samples were divided into 5 groups, in which there were 3 rat in each group. Group 1 was the positive control (Allopurinol 1,8 ml/200grBW), and Group II was the negative control (High purin diet 2,16 ml/grBW). In addition, the Group III, IV, and V were the experimental group with different dose of sour tea of Fig; 4ml/200grBW/day, 5ml/200grBW/day, and 6ml/200grBW/day for 8 days. Identification of uric acid levels was performed using enzymatic photometric method. Meanwhile, the serum samples were taken from the heart vein on the 22nd day of experiment. The results the best dose of sour tea of Fig in lowering the level of uric acid in male rat (Rattus norvegicus) was 6 ml/200grBW/day (3,87 mg/dl) compared to the positive controls which had the average level of 4,2 mg/dl. In addition, the result of One Way ANOVA demonstrated the significant difference in the probability value of 0,05. Therefore, it can be concluded that sour tea of Fig (Ficus carica) can effectively lower the uric acid level of male (Rattus norvegicus).
Â
Keywords: antihyperuricemic, kombucha fermentation, sour tea of Fig leaves.
Referensi
Al-Snafi, A. E. (2017). Nutritional and pharmacological importance of Ficus carica-A review. IOSR Journal of Pharmacy, 7(3), 33–48.
Deviandra, R., Safitri, F., & Handaja, D., 2017, Efek Pemberian Seduhan Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Kadar Asam Urat Pada Tikus Putih Jantan Strain Wistar (Rattus norvegicus) Hiperurisemia. Saintika Medika, 9(2), 75–81.
Fitriana, Rahmatul, 2015, Cara Cepat Usir Asam Urat. Yogyakarta: Medika.
Hidayat, Rudy, 2009, Gout dan Hiperurisemia. Medicinus. Vol. 22 (1): 47-50.
Mawa, S., Husain, K., Jantan, I., 2013, Ficus carica L. (Moraceae) : Phytochemistry, Traditional Uses and Biological Activities. University Kebangsaan Malaysia.
Mycek, M. J., Harvey, R. A., Champe, P. C., & Fisher, B. D, 2001, Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi, 2, 419-420.
Naland, Henry, 2004, Kombucha Teh Ajaib Pencegah dan Penyembuh Aneka Penyakit. Jakarta: PT. Agro Madia Pustaka.
Naland, H, 2008, Kombucha Teh dengan Seribu Khasiat. AgroMedia.
Noviyanti, 2015, Hidup Sehat Tanpa Asam Urat. Yogyakarta: Notebook.
Pratama, N., & Pato, U. 2015. Kajian Pembuatan Teh Kombucha dari Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, 2(2), 1–12.
Riset Kesehatan Dasar, 2013, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia, Departemen Kesehatan RI, 94-95.
Simanjuntak, K, 2012. Peran Antioksidan Flavonoid dalam Meningkatkan Kesehatan. Jakarta: BINA WIDYA, 23, 135–140.
Sukrama, I. D. M., 2015, Xanthine Oxydase Inhibition Of Kombucha Tea In Hyperuricemia Induced Wistar Rat: decrease of uric acid, malondialdehyde, and 8-hydroxy-2’-deoxyguanosine. Bali Medical Journal. Vol.4(1): 32-36.
Trifunschi, S. I., Munteanu, M. F. F., Ardelean, D. G., Orodan, M., Osser, G. M., & Gligor, R. I., 2015, Flavonoids and polyphenols content and antioxidant activity of Ficus carica L. extracts from Romania. Zbornik Matice srpske za prirodne nauke, (128), 57–65.
Wijayanti, E.D. & N.C.E. Setiawan, 2017, The effect of lactic acid fermentation on fig (Ficus carica) fruit flavonoid, Journal of Biological Researches, 23 (1): 39-44
##submission.downloads##
##submission.additionalFiles##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan artikel pada jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis memberikan hak cipta dan jaminan atas artikel sebagai publikasi pertama, yang memberikan kesempatan pada orang lain untuk membagi artikel dibawah lisensi Creative Commons Attribution License
- Penulis dapat melakukan perubahan dan menambahkan untuk pendistribusian artikel yang terpublikasi secara non eksklusif (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau mempublikasikannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat mengarah pada pertukaran produktif, serta kutipan pekerjaan sebelumnya dan lebih besar yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).