KHASIAT UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) SEBAGAI HERBAL ANTIMIKROBA KULIT

Penulis

  • Ririn Puspadewi Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Putranti Adirestuti Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Rizka Menawati Universitas Jenderal Achmad Yani

DOI:

https://doi.org/10.26874/kjif.v1i1.21

Abstrak

Umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr.) merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang berasal dari Amerika tropis. Secara empiris umbi bawang dayak sudah digunakan masyarakat lokal untuk mengobati luka dan obat bisul. Berkaitan dengan hal tersebut, telah dilakukan penelitian untuk melihat aktivitas antimikrobanya terhadap mikroba kulit yaitu Staphylococcus aureus dan Trichophyton rubrum. Serbuk simplisia diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi dalam pelarut etanol 96% redestilasi. Ekstrak diuji terhadap kedua mikroba di atas yang sering terlibat dalam pembentukan  luka. Pengujian ekstrak etanol terhadap kedua mikroba uji dilakukan denganmenggunakan metode difusi agar dengan teknik lubang perforasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan konsentrasi hambat minimum (KHM) adalah 1% dengan diameter hambat (14,49±0,51) mm dan menghambat pertumbuhan Trichophyton rubrum dengan KHM 15% dengan diameter hambat (15,06±0,42) mm. Ekstrak etanol dengan konsentrasi 1% berpotensi sama dengan Tetrasiklin HCl pada konsentrasi 0,06% dengan diameter hambat (14,03±0,42)mm untuk Staphylococcus aureus. Hasil pengujian terhadap Trichophyton rubrum menunjukkan ekstrak etanol 15% berpotensi hampir sama dengan ketokonazol pada konsentrasi 0,2% dengan diameter hambat sebesar (14,00±0,61) mm. Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa bahan uji mengandung senyawa flavonoid, polifenol, alkaloid, kuinon, tanin, steroid, monoterpenoid dan seskuiterpenoid.

Biografi Penulis

Ririn Puspadewi, Universitas Jenderal Achmad Yani

Fakultas Farmasi

Putranti Adirestuti, Universitas Jenderal Achmad Yani

Fakultas Farmasi

Rizka Menawati, Universitas Jenderal Achmad Yani

Fakultas Farmasi

Referensi

Collins, H.C., Lyne, M.P., 1970, Microbiological Methods, 3th edition, University Park Ptress Baltimore, Butterworths, London.

Corwin, E.J., 2009, Buku Saku Patofisiologi, terjemahan Nike Budhi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Materia Medika Indonesia, Jilid III, Ditjen POM, Depkes RI, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2001, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I), Jilid 2, Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, Jakarta.

Galingging, R.Y., 2009, Bawang Dayak Sebagai Tanaman Obat Multifungsi, Warta Penelitian dan Pengembangan, Kalimantan Tengah, Volume 15(3).

Heyne, K.,1987, Tumbuhan Berguna Indonesia I, terjemahan Badan Litbang Departemen Kehutanan, Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta.

Mutschler, E., 1991, Dinamika Obat, edisi 5, terjemahan Mathilda Widianto dan Anna Setiadi, Penerbit ITB, Bandung.

Siregar R.S., 2002, Penyakit Jamur Kulit, Edisi II, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2013-12-07

Cara Mengutip

Puspadewi, R., Adirestuti, P., & Menawati, R. (2013). KHASIAT UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) SEBAGAI HERBAL ANTIMIKROBA KULIT. Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi, 1(1), 31–37. https://doi.org/10.26874/kjif.v1i1.21

Terbitan

Bagian

Articles