Potensi buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) sebagai inhibitor alfa-glukosidase

Penulis

  • Soraya Riyanti Kelompok Keilmuan Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Julia Ratnawati Kelompok Keilmuan Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Sofi Aprilianti Kelompok Keilmuan Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani

DOI:

https://doi.org/10.26874/kjif.v6i1.122

Abstrak

Buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) termasuk dalam suku Malvaceae, kini menjadi primadona dalam pengobatan tradisional khususnya untuk menangani diabetes mellitus tipe 2. Masyarakat menggunakan air rendaman buah okra untuk diminum sebagai obat tradisional. Buah okra berasal dari Afrika, dan kini tersebar luas di seluruh dunia. Penderita diabetes mellitus harus mengkonsumsi obat antidiabetes sepanjang hidupnya, dan sering menimbulkan beberapa efek samping, diantaranya kembung, mual, dan diare. Pencarian obat yang berasal dari alam masih terus dilakukan dengan tujuan dapat memperbaiki kualitas hidup penderita, mengurangi efek samping dan menjaga kadar gula darah dalam kondisi normal. Buah okra diekstraksi dengan dua metode, yaitu secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dilakukan perendaman dalam air suling selama 4 jam. Pengujian aktivitas inhibitor alfa-glukosidase dilakukan secara in vitro menggunakan metode kolorimetri pada panjang gelombang 400,5 nm, akarbose digunakan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol buah okra mampu menghambat aktivitas enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 32,607 mg/ml, dan 57,502 mg/ml. Nilai IC50 zat aktif Akarbose adalah 10,95 mg/ml. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol buah okra berpotensi dikembangkan sebagai obat herbal penurun kadar gula darah.

Referensi

Dewi T Rizna, Iskandar M Yetty, Hanafi M, Kardono L.B.S, Angelina Marisa, Dewijanti D. Indah, B. D. S. S. (2007). Inhibitory Effect of Koji Aspergillus terrus on alpha-glucosidase Activity and Posprandial Hyperglycemia. Pakistan Journal of Biological Sciences, 10(18), 3131–3135.

Gates, J., & Onakpa, M. M. (2013). Ethnomedicinal , phytochemical and pharmacological profile of genus Abelmoschus Ethnomedicinal , phytochemical and pharmacological profile of genus. Phytopharmacology, 4(3), 648–663.

Karim, M. R., Islam, M. S., Sarkar, S. M., Murugan, A. C., Makky, E. A., Rashid, S. S., & Yusoff, M. M. (2014). Anti-amylolytic activity of fresh and cooked okra (Hibiscus esculentus L.) pod extract. Biocatalysis and Agricultural Biotechnology, 3(4), 373–377. https://doi.org/10.1016/j.bcab.2014.07.006

Kim Jong Sang, Kwon Chong-Suk, S. K. H. (2000). Inhibition of Alpha-glucosidase and Amylase by Luteolin, a Flavonoid. Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry, 64(11), 2458–2461.

Novi Anggraeni. (2015). Aktivitas Inhibitor α-Glukosidase Daun Bungur (Lagerstroemia loudonii Teijsm.&Binn.) Secara In Vitro. Skripsi, Fakultas Farmasi, UNJANI

Palanuvej, C., Hokputsa, S., Tunsaringkarn, T., & Ruangrungsi, N. (2009). In vitro glucose entrapment and alpha-glucosidase inhibition of mucilaginous substances from selected Thai medicinal plants. Scientia Pharmaceutica, 77(4), 837–849.

Putu Agnesia Putri. (2016). Aktivitas Inhibitor α-Glukosidase Ekstrak dan Fraksi Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk) Secara In Vitro.Skripsi, Fakultas Farmasi, UNJANI

Sabitha, V., Panneerselvam, K., & Ramachandran, S. (2012). In vitro α-

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-04-22

Cara Mengutip

Riyanti, S., Ratnawati, J., & Aprilianti, S. (2019). Potensi buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) sebagai inhibitor alfa-glukosidase. Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(1), 6–10. https://doi.org/10.26874/kjif.v6i1.122

Terbitan

Bagian

Articles