Uji efektivitas gel ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) sebagai antijamur Malassezia furfur

Penulis

  • Anna L Yusuf Prodi D3 Farmasi. STIKes Muhammadiyah Ciamis Jl. KH. Ahmad Dahlan No.20 Ciamis 46216
  • Ecin Nurawaliah Prodi D3 Farmasi. STIKes Muhammadiyah Ciamis Jl. KH. Ahmad Dahlan No.20 Ciamis 46216
  • Nurhidayati Harun Prodi D3 Farmasi. STIKes Muhammadiyah Ciamis Jl. KH. Ahmad Dahlan No.20 Ciamis 46216

DOI:

https://doi.org/10.26874/kjif.v5i2.119

Abstrak

Abstrak

 

Kandungan daun kelor (Moringa oleifera L) diketahui dapat berkhasiat sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan mengetahui aktivitas antijamur gel yang mengandung daun kelor terhadap jamur Malasezia furfur. Ekstraksi daun kelor dilakukan menggunakan etanol 70% dengan metode maserasi. Formulasi gel yang mengandung ekstrak etanol daun kelor dilakukan menggunakan hidroksi propil metil selulosa (HPMC) dengan berbagai konsentrasi, yaitu 2, 3, dan 4%., Evaluasi gel yang dilakukan adalah uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas. Kemudian dilakukan uji aktivitas antijamur dengan menggunakan metode difusi padat dengan kertas cakram, dan digunakan gel ketokonazol sebagai pembanding. Parameter yang diukur adalah zona hambat antijamur. Hasil kemudian dianalisis statistik Kruskall Wallis dan Mann Withney. Berdasarkan evaluasi gel, diperoleh bahwa peningkatan  konsentrasi basis HPMC 2, 3, dan 4% dalam sediaan gel  ekstrak etanol daun kelor dapat meningkatkan viskositas gel, daya lekat gel, menyebabkan penurunan daya sebar gel, dan mempengaruhi peningkatan konsistensi sediaan gelpada uji organoleptik tanpa mempengaruhi uji pH gel dan homogenitas gel. Formula yang memiliki sifat fisik gel yang yang baik jika dilihat dari hasil  uji sifat fisik gel yang meliputi uji organoleptik,homogenitas, pH, daya sebar daya lekat dan viskositas   yaitu formula  gel ekstrak etanol daun kelor dengan konsentrasi basis HPMC 2 % karena hampir dari semua uji memenuhi persyaratan literatur. Dari penelitian ini dapat disimpulkan  gel ekstrak etanol daun kelor mempunyai aktivitas antijamur M.furfur dan gel yang mengandung HPMC 2% memiliki sifat fisik gel dan aktivitas antijamur lebih baik jika dibandingkan dengan gel konsentrasi HPMC 3 dan 4%.

 

Kata Kunci: Daun Kelor, Moringa oleifera L, gel, antijamur, Malassezia furfur.

 

 

The effectiveness test of gel of ethanol extract of Moringa oleifera leaves
as antifungal of
Malassezia furfur

 

Abstract

 

Moringa leaf content (Moringa oleifera L) is known to be efficacious as an antifungal. The aim of this research is to formulate and to know gel antifungal activity containing moringa leaf against Malasezia furfur fungus. Moringa leaf extraction was done using 70% ethanol by maceration method. The gel formulation containing ethanol extract of moringa was conducted using hydroxy propyl methyl cellulose (HPMC) with various concentrations, ie 2, 3, and 4%. Evaluation of gel performed was organoleptic, homogeneity, pH, spreading, and viscosity. Then the antifungal activity was tested using solid diffusion method with paper disc, and used ketoconazole gel as comparison. The measured parameter was the antifungal block zone. The results were then analyzed statistically using Kruskall Wallis and Mann Withney. Based on the gel evaluation, it was found that the increased concentrations of HPMC 2, 3, and 4% base concentrations in the gel preparation of ethanol extract of moringa leaf can increase gel viscosity, gel adhesiveness, decrease the gel power, and influence the consistency of preparation for organoleptic test without affecting the test pH gel and gel homogeneity. Formula which have good physical properties of gel when viewed from the test results of physical properties of gel which include organoleptic test, homogeneity, pH, viscosity sticky power and viscosity is gel gel ethanol extract leaf kelor with 2% HPMC base concentration because almost of all test meet the literature requirements. From this study, it can be concluded that leaf extract gel ethanol gel has antifungal activity of M.furfur and gel containing HPMC 2% has gel physical properties and antifungal activity is better when compared with HPMC 3 and 4% concentration gel

 

Keywords: Moringa olifera L.,gel,  antifungal, Malasezia furfur

Referensi

Astuti, D. D. (2012). Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanolik Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa (Scheff.) Boerl.)Dengan Basis Hpmc.

BPOM. 2010. Acuan Sediaan Herbal Volume 5 Edisi 1. Jakarta : Badan Pengawas Obat Republik Indonesia. Hal : 3-7

Budi Raharjo, A. R. (2012). Antifungal And Bioautography Activity Ethanol Extract of Moringa (Moringa oleifera Lamk.) Leaves Toward Malassezia furfur. semarang: Stikes Ngudi Waluyo semarang.

fulviana, M. (2013). Formulasi Sediaan Gel Antibakteri Ekstraketanol Herba Patikan Kebo (Euphorbia Hirta L.) Danuji Aktivitas Secara In Vitro Terhadap Pseudomonas Aeruginosa. surakarta: Fakultas Farmasi universitas Muhammadiyah Surakarta.

Handayani, S. A. (2012). Pelepasan Na-Diklofenak Sistem Niosom Span 20-Kolesterol Dalam Basis Gel Hpmc. Pharma Scientia, 1 (2), 35.

Hidayah, U. N. (2013). Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Herba Pegagan(Centella Asiatica L. Urban) Dengan Hpmc Sh 60sebagai Gelling Agent Dan Uji Penyembuhan Luka Bakar Pada Kulit Punggung Kelinci Jantan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kasolo J.M., Bimenya G.S., Ojok L., J Wogwal O. (2011). Phythochemicals and Acute Toxicity ofMoringa Oleifera Roots in Mice. Journal of pharmacognosy and Phytotherapy 3:38-42

Madan, J., & Singh, R., 2010, Formulation and Evaluation of Aloevera Topical Gels, Int.J.Ph.Sci., 2 (2), 551-555.

Miranti, L. 2009. Pengaruh Konsentrasi Minyak Atsiri Kencur (Kaempferia galangan)dengan Basis Salep larut Air terhadap Sifat Fisik Salep dan Daya Hambat Bakteri Staphylococus aureus secara In Vitro (skripsi). Surakarta:Fakultas Farmasi Universitas Muhamadiyah.

Novaritasari, Inkanesia. (2015). Uji Efektifitas Formulasi Gel Perasan Umbi Kentang (Solanum Tuberosum L.) Terhadap Lama Kesembuhan Luka Bakar Pada Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Putih Jantan. Farmasi Stikes Ngudi Waluyo Ungaran

Radiono, S., Pitiriasis Versicolor. Dalam: Budimulja U., Kuswadji, Bramono K., dkk, editor Dermatomikosis Superfisialis, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2011: 17-20.

Rogers, T. L., 2009, Hypromellose, in : Rowe, R. C., Sheckey, P. J., & Quinn, M. E. (eds.), Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, 326-328, London,Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association.

Suardi, M., Armenia, & Maryawati, A., 2008, Formulasi dan Uji Klinik Gel Antijerawat Benzoil Peroksida-HPMC, Laporan Penelitian: Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Sumatra Barat

Syamsuni, H., 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, 104, PenerbitBuku Kedokteran EGC, Jakarta.

Tunjungsari, D. (2012). Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanolik Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa (Scheff) Boerel) Dengan Basis Carbomer. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2017-12-25

Cara Mengutip

Yusuf, A. L., Nurawaliah, E., & Harun, N. (2017). Uji efektivitas gel ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) sebagai antijamur Malassezia furfur. Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi, 5(2), 62–67. https://doi.org/10.26874/kjif.v5i2.119

Terbitan

Bagian

Articles